Nama Penulis
Ais Shafiyah Asfar
Gandhi Kesuma
dkk
Penerbit
Penta Sari Media
Jumlah Halaman
vii + 122
ISBN
Dalam proses
Tahun Terbit
2025
Sinopsis
Makanan bukan sekadar soal rasa. Setiap hidangan yang kita nikmati menyimpan lapisan makna yang lebih dalam yaitu tentang siapa yang mengolahnya, dari mana asalnya, dan kenangan apa yang melekat dalam setiap suapan. Sepiring nasi, semangkuk soto, atau sepotong kue tradisional bisa menjadi pintu masuk menuju sejarah, budaya, bahkan emosi yang tak terucap. Di sanalah makanan menjelma menjadi narasi hidup yang menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan.
Buku ini merekam jejak perjalanan Komunitas Kawan Ayu dalam menelusuri ragam rasa khas Kota Surabaya. Tak sekadar mencicipi, mereka membiarkan indera lain bekerja: membuka mata dan telinga, serta menyelami kisah-kisah yang menguar dari dapur-dapur kecil di penjuru kota. Mulai dari pedagang kaki lima di gang sempit hingga pemilik warung legendaris yang telah bertahan lintas generasi, semua menyumbangkan cerita. Di balik semerbak bumbu dan gemericik minyak panas, ada kisah perjuangan dan cinta terhadap profesi yang tak lekang oleh waktu.
Setiap tempat yang dikunjungi membawa cerita berbeda, tetapi memiliki benang merah yang sama yaitu ketangguhan manusia. Ada keluarga yang terus melestarikan warisan kuliner turun-temurun, menjaga resep-resep rahasia layaknya pusaka. Ada pula pelaku usaha kecil yang dengan penuh semangat merintis dari nol dan menantang kerasnya hidup kota. Buku ini menjadi penghormatan terhadap mereka semua yaitu para penjaga rasa dan budaya yang kerap terlupakan dalam riuhnya pembangunan kota.
Melalui 50 Kuliner Khas Surabaya Bersama Kawan Ayu, pembaca diajak menjelajah bukan hanya dengan lidah, tetapi juga dengan hati. Buku ini bisa menjadi teman baca yang hangat dan menjadi sebuah panduan bagi siapa saja yang ingin mengenal Surabaya lebih dekat lewat aroma dan rasa. Tak perlu menjadi pecinta kuliner untuk menikmati isi buku ini; cukup hadir sebagai penikmat kehidupan yang menghargai kisah-kisah sederhana di balik piring dan mangkuk.
Buku ini hadir bukan hanya sebagai katalog kuliner, tetapi juga sebagai ajakan untuk lebih mencintai kekayaan yang ada di sekitar kita. Ketika kita mencicipi sebuah hidangan, kita sejatinya sedang mencicipi jejak perjuangan dan harapan. Sebab di balik setiap rasa, selalu ada kisah. Dan ketika kita berbagi rasa, sesungguhnya kita sedang merayakan hidup bersama. (*)